Babesulut.com, Ogan Ilir – Serangkaian kebakaran lahan yang melanda wilayah Ogan Ilir dalam beberapa hari terakhir telah mengundang keprihatinan di kalangan masyarakat. Dampaknya tidak hanya mengancam objek vital seperti pemukiman warga, tetapi juga mengganggu lalu lintas jalan tol akibat kabut asap yang meluas.
Pada Kamis (17/8/2023) malam, bahkan terjadi kebakaran seluas 9 hektar yang tampaknya secara fisik membentuk barikade di sepanjang jalan tol Palindra, mewakili besarnya area yang terbakar.
Dengan luas lahan yang terkena kebakaran di Ogan Ilir yang semakin bertambah, penyebab pasti dari kebakaran tersebut hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Meskipun demikian, muncul dugaan bahwa punting rokok dapat menjadi pemicu utama dari kebakaran yang merusak puluhan hingga ratusan hektar lahan.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP H. Andi Baso Rahman, menjelaskan dugaan ini dalam rapat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bersama unsur Forkopimda pada Jumat (18/8/2023) lalu. “Ada pemancing yang mencari ikan. Di situ ada tempat yang tadinya embung kemudian mengering. Pemancing di situ membawa rokok,” kata Andi, didampingi oleh Kabag Ops Polres Ogan Ilir, Kompol Kusyanto.
Meski demikian, pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran ini. Andi menyatakan, “Apakah ada unsur kesengajaan di balik pembakaran lahan ini masih dalam proses investigasi. Terlepas dari kesengajaan atau tidak, hal ini tetap dapat berpotensi melanggar Undang Undang Lingkungan Hidup dan akan kami proses.”
Dalam data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir, luas lahan yang telah terbakar di wilayah tersebut hingga Agustus 2023 mencapai 131 hektar. Luasnya lahan yang terbakar di sekitar Tol Palindra sendiri mencapai sekitar 9 hektar.
Menyusul kebakaran yang merugikan berbagai sektor, hingga saat ini belum ada pelaku yang berhasil ditangkap atau diproses di wilayah Ogan Ilir terkait dengan insiden ini.
Dalam konteks yang lebih luas, penyebab kebakaran yang diakibatkan oleh puntung rokok juga menjadi sorotan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo. Ia berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membuang puntung rokok, terutama saat mencari ikan atau berkebun.
Namun, tak hanya perilaku manusia yang menjadi pemicu, fenomena El Nino juga ikut berperan dalam mendorong terjadinya kebakaran lahan. El Nino, yang menciptakan pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, telah menyebabkan penurunan curah hujan di berbagai daerah, termasuk Indonesia.
Fenomena El Nino diprediksi akan berlangsung hingga September atau Oktober mendatang, menambah kompleksitas tantangan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan.
Namun demikian, dalam menghadapi ketidakmampuan manusia untuk mengendalikan faktor alam seperti El Nino, Rachmad memperingatkan masyarakat untuk tidak memicu api, terutama di daerah-daerah yang kering. “Satu-satunya kunci adalah kesadaran masyarakat untuk tidak menciptakan api,” tegasnya.
Sumber: Metrozone.net