Foto: Kardio
Babesulut.com, KESEHATAN - Hasil penelitian Mutakhir terkini menunjukkan bahwa rutinitas olahraga kardio yang memadai memiliki potensi besar dalam membantu pria melindungi diri dari berbagai jenis kanker yang seringkali mematikan. Dalam publikasi yang diterbitkan di JAMA Network Open, disorot bahwa tingkat kebugaran kardio yang lebih tinggi secara signifikan berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah akibat kanker paru-paru, prostat, dan usus besar.
Riset ini, yang dilansir oleh Insider, dilakukan oleh para ilmuwan dari The Swedish School of Sport and Health Sciences. Mereka mengamati data yang melibatkan 177.709 pria Swedia dengan rentang usia 18 hingga 75 tahun selama hampir 10 tahun masa pengamatan.
Para peneliti membandingkan tingkat kebugaran kardio pernapasan peserta dengan risiko terkena atau mengalami kematian akibat tiga jenis kanker paling umum pada pria: kanker paru-paru, usus besar, dan prostat.
Prosedur pengukuran kebugaran kardio dilakukan dengan mengukur VO2 max, yaitu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen selama berolahraga. Peserta diminta untuk melakukan olahraga berupa pengayuhan sepeda statis selama enam menit, dengan tujuan menjaga detak jantung tetap stabil. Hasil dari latihan tersebut digunakan untuk menghitung nilai VO2 max.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, peserta dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkat kebugaran kardio pernapasan mereka, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.
Data yang dianalisis mengindikasikan bahwa pria dengan tingkat kebugaran tertinggi memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah akibat kanker paru-paru, usus besar, dan prostat. Peserta dengan tingkat VO2 max yang lebih tinggi juga memiliki risiko lebih rendah terkena kanker paru-paru atau usus besar. Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker prostat.
Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain seperti pola makan, kondisi kesehatan umum, dan kebiasaan merokok, temuan penelitian ini tetap menunjukkan bahwa partisipan dengan tingkat kebugaran kardio minimal sedang memiliki risiko kematian akibat kanker usus besar dan prostat yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat kebugaran terendah.
Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah pentingnya kesehatan jantung sebagai benteng perlindungan bukan hanya dari penyakit jantung itu sendiri, tetapi juga dari risiko beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, para peneliti mendorong lebih banyak aktivitas fisik, terutama dalam intensitas yang lebih tinggi, sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit berbahaya seperti kanker dan penyakit jantung.
Olahraga kardio sendiri meliputi berbagai aktivitas seperti berjalan, berlari, berenang, bersepeda, dan lainnya yang dapat meningkatkan denyut jantung serta memacu pernapasan.
Dengan memasukkan olahraga kardio dalam rutinitas, kita dapat meningkatkan kesehatan kardio pernapasan dari waktu ke waktu, serta mengurangi risiko penyakit dan mendongkrak suasana hati.
Otoritas kesehatan umum, seperti Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, sering merekomendasikan akumulasi waktu 150 menit aktivitas sedang seperti berjalan cepat per minggu atau 75 menit aktivitas intens seperti berlari atau latihan kebugaran.
Studi ini mengingatkan kita bahwa setiap upaya kecil dapat berdampak besar pada kesehatan. Kebiasaan sehari-hari dengan intensitas rendah seperti berjalan kaki juga memiliki potensi memberikan manfaat besar pada kesejahteraan kita. Studi terbaru bahkan menyarankan bahwa menambahkan sedikit waktu untuk berjalan kaki dalam rutinitas harian dapat mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker.
Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa olahraga berintensitas tinggi dapat memberikan hasil yang signifikan dalam waktu yang singkat. Sebuah studi pada tahun 2021 menunjukkan bahwa olahraga kurang dari 15 menit sehari dapat secara positif memengaruhi kebugaran kardio, terutama jika dilakukan dalam bentuk latihan intensitas tinggi seperti bersepeda statis.