LAMPUNG SELATAN, Rabu (13/09/2023) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung menggelar diskusi tata ruang laut yang fokus pada wilayah Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.
Diskusi tersebut bertujuan untuk mengatasi kurangnya sinergi antara pihak pengelola resort pariwisata dan para nelayan, sehingga hak-hak nelayan di Pantai Minang Rua dapat terjamin.
Salah satu isu yang dibahas adalah kerja sama antara pengelola pantai atau Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dengan pengusaha resort di wilayah ini.
Pengembang wisata diharapkan dapat mempertimbangkan keberlanjutan mata pencaharian para nelayan setempat, yang sejak awal menghuni Pantai Minang Rua.
Dalam diskusi ini, perwakilan nelayan dari Desa Kelawi menyampaikan harapannya agar hak-hak mereka dihormati dan terpenuhi. Mereka menginginkan agar hubungan antara nelayan dan pengembang wisata berjalan lancar dan berbasis pada komunikasi yang baik.
Tujuan utama adalah untuk memastikan bahwa aktivitas nelayan tetap dapat berlangsung tanpa gangguan signifikan akibat perkembangan pariwisata di daerah tersebut.
Yono Susanto, Ketua Rukun Nelayan Desa Kelawi, menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pihak nelayan dan pengembang wisata.
Ia menyatakan bahwa nelayan berharap ada pemahaman dan kerjasama yang baik, sehingga kepentingan kedua belah pihak dapat diakomodasi dengan baik tanpa saling mengganggu.
Dalam rangkaian diskusi ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung juga memberikan sosialisasi mengenai izin dasar atau izin kesesuaian dalam pemanfaatan ruang laut, yang merupakan persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Kelautan tahun 2023.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap pihak yang memanfaatkan ruang laut secara berkelanjutan mematuhi aturan yang berlaku.
Konflik antara nelayan dan pengelola wisata di Pantai Minang Rua perlu diatasi melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat setempat.
Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan mata pencaharian nelayan serta mengatur pemanfaatan ruang laut dengan baik, mengingat wilayah ini memiliki potensi pariwisata yang signifikan.