BERITA - 1 Oktober tidak hanya dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila, namun juga diperingati sebagai Hari Vegetarian Sedunia. Perayaan ini menjadi momen penting yang menandai kesadaran akan pentingnya kesehatan melalui gaya hidup vegetarian.
Mengapa 1 Oktober dipilih sebagai Hari Vegetarian Sedunia? Mari kita eksplorasi penjelasannya.
Menurut informasi yang dihimpun dari buku "Candrajiwa Indonesia, Glosarium" karya Budhi Setianto Purwowiyoto, Hari Vegetarian Sedunia pertama kali diinisiasi oleh North America Vegetarian Society pada tahun 1977.
Setahun berikutnya, inisiatif ini diambil alih oleh International Vegetarian Union. Sejak saat itu, setiap tahunnya, 1 Oktober diumumkan sebagai Hari Vegetarian Sedunia, sebuah perayaan yang bertujuan untuk mempromosikan sukacita, kasih sayang, dan peningkatan kualitas hidup melalui pola makan vegetarian.
Vegetarianisme, sebagai gaya hidup, menolak konsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, dan unggas. Meski demikian, seorang vegetarian diizinkan mengonsumsi makanan olahan seperti keju, telur, dan susu.
Istilah "vegetarian" pertama kali diperkenalkan secara formal oleh Joseph Brotherton pada September 1847 di Northwood Villa, Kent, Inggris, dalam pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.
Adapun kategori-kategori vegetarian meliputi:
- Lacto Vegetarian: Mereka yang masih mengonsumsi produk susu, namun dengan sangat menghindari daging dan telur hewani.
- Lacto-ovo Vegetarian: Individu yang sepenuhnya menghindari semua makanan dari hewan, tetapi masih mengonsumsi telur dan susu hewani.
- Semi Vegetarian atau Flexitarian: Mereka yang mengonsumsi daging sekali dalam seminggu, namun terbatas pada daging putih dan tidak merah.
- Vegan: Individu yang sepenuhnya menghindari semua produk hewani dan unggas, meskipun masih mengonsumsi ikan.
Menurut Healthline, gaya hidup vegetarian dapat memberikan sejumlah manfaat, termasuk menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kekuatan tulang.
Dengan pemahaman ini, Hari Vegetarian Sedunia bukan hanya momen untuk merayakan kesadaran akan pentingnya vegetarianisme, tetapi juga untuk mempertimbangkan apakah kita sebagai individu dapat mengadopsi gaya hidup ini demi kesehatan dan kesejahteraan kita.