IRAN - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah berhasil menyita dua kapal tanker minyak berbendera asing yang diduga terlibat dalam penyelundupan lebih dari 1,5 juta liter bahan bakar di wilayah Teluk Persia.
Media Iran mengutip pernyataan dari Laksamana Mohammad-Sharif Shirali, wakil Komandan Zona Angkatan Laut Ketiga IRGC, yang mengonfirmasi penangkapan tersebut. Dua kapal tanker yang ditahan memiliki bendera Panama dan Tanzania.
Sebanyak 37 awak kapal yang berada di kedua kapal tersebut telah diserahkan kepada otoritas kehakiman Iran untuk menjalani proses hukum yang sesuai.
Operasi penangkapan ini diungkapkan oleh pejabat yang memberikan rincian tentang pemantauan ketat yang telah dilakukan oleh Angkatan Laut IRGC selama dua hari terakhir di Pelabuhan Mahshahr, provinsi Khuzestan selatan.
Kapal-kapal minyak asing tersebut akhirnya ditangkap sesuai perintah pengadilan Iran. Tindakan semacam ini bukan merupakan yang pertama kali terjadi, pasukan angkatan laut Iran telah menyita kapal-kapal berbendera asing di Teluk Persia sebelumnya atas dugaan penyelundupan bahan bakar atau pelanggaran peraturan maritim.
Salah satu insiden serupa terjadi pada bulan Juli, ketika kapal tanker minyak berbendera Bahama, "Richmond Voyager", disita setelah diduga menabrak kapal Iran di Laut Oman, provinsi Hormozgan selatan.
Insiden ini memicu tanggapan dari Angkatan Laut Amerika Serikat, yang mengirimkan kapal perusak berpeluru kendali "USS McFaul" sebagai tanggapan atas panggilan darurat dari kapal tanker berbendera Bahama setelah pihak berwenang Iran meminta kapal tersebut untuk berhenti dan bahkan melepaskan tembakan ke arahnya.
Sementara itu, insiden penangkapan kapal tanker berbendera Panama di Selat Hormuz dan penahanan kapal berbendera Pulau Marsekal di perairan pesisir Iran di Laut Oman telah menambah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.
Hal ini terjadi dalam konteks pengerahan kapal perang amfibi dan kelompok ekspedisi Marinir oleh Amerika Serikat ke Teluk Persia untuk mengamankan jalur pelayarannya.
Bulan lalu, Angkatan Laut IRGC merilis rekaman pertemuan mereka dengan kapal induk Amerika Serikat di Selat Hormuz, menandai peningkatan ketegangan tersebut.
Selain itu, perlu diingat bahwa setahun sebelumnya, IRGC menarik kapal tak berawak Amerika Serikat di Teluk Persia dengan alasan untuk "memastikan keamanan jalur pelayaran." Semua insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara dua negara ini.