Jakarta - Kebakaran melanda Pabrik Sandal di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada Jumat (15/9/2023). Tim petugas pemadam kebakaran (Damkar) menghadapi tantangan besar dalam upaya memadamkan api yang dengan cepat meluas dan mengancam pabrik tersebut.
Insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, ketika 10 unit mobil pemadam kebakaran pertama kali dikerahkan ke lokasi. Namun, situasi semakin memburuk seiring dengan meluasnya kobaran api, yang mengakibatkan peningkatan jumlah mobil pemadam yang dikerahkan ke tempat kejadian.
Pihak Damkar awalnya mengirimkan 20 unit mobil damkar dan 100 personel ke lokasi untuk melaksanakan operasi pemadaman. Namun, jumlah ini terus bertambah seiring dengan eskalasi api yang terus meningkat, mencapai total 33 unit mobil damkar yang dikerahkan pada pukul 16.00 WIB. Para petugas Damkar menemui kesulitan dalam menjalankan tugas mereka, terutama karena akses yang terbatas.
Abdul Wahid, Kasiop Gulkarmat Sudin Jakut, mengungkapkan bahwa sulitnya akses masuk ke lokasi kebakaran merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh petugas Damkar. Selain itu, sulitnya mendapatkan pasokan air dari sumber terdekat juga menjadi masalah yang harus diatasi.
"Dalam situasi ini, kami masih terkendala oleh akses masuk yang sempit," ujar Abdul Wahid. "Sumber air, meskipun dekat, ternyata sulit untuk diekstrak. Masyarakat setempat telah membantu dengan memberikan bantuan air, meskipun proses ini masih menantang."
Selain itu, ada dugaan bahwa di dalam pabrik yang terbakar terdapat bahan-bahan mudah terbakar seperti plastik, karet, dan bahan kimia lainnya. Hal ini telah menghasilkan asap tebal yang sulit untuk diatasi oleh petugas Damkar.
Petugas Damkar dengan sigap melakukan tindakan pencegahan untuk menghentikan perambatan api ke permukiman warga yang berdekatan. Tindakan ini dilakukan guna melindungi rumah-rumah penduduk dari bahaya kebakaran yang mungkin merambah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengemukakan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Kejadian ini juga menyebabkan setidaknya 12 orang dilaporkan mengalami luka. Berikut adalah data korban yang terluka akibat kebakaran tersebut:
Seorang warga luar mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca dan telah diberikan perawatan oleh ambulans swasta.
Seorang warga luar mengalami luka ringan berupa mimisan dan meninggalkan lokasi tanpa perawatan medis.
Iqbal (28 tahun), seorang pedagang warung, mengalami luka ringan berupa sesak nafas dan telah ditangani oleh AGD Dinkes.
Nurdin (43 tahun), seorang petugas keamanan PT Porto, mengalami lemas dan sesak nafas, dan telah ditangani oleh PMI dan AGD.
Wawan (42 tahun), seorang petugas keamanan PT Porto, mengalami sesak nafas dan telah ditangani oleh PMI.
Robi (17 tahun), seorang relawan Damkar Wilayah Tambora, mengalami sesak nafas dan dibawa ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan.
Dewa Bisma (51 tahun), seorang petugas keamanan PT Porto, mengalami kambuhnya darah tinggi dan telah ditangani oleh AGD dan PMI.
Dedi (42 tahun), seorang petugas keamanan PT Porto, mengalami pusing akibat kurang istirahat dan telah ditangani oleh PMI dan AGD.
Andika Hakiki (26 tahun) mengalami sesak nafas dan telah ditangani oleh AGD dan PMI.
Hafiz (30 tahun) mengalami luka bakar dan telah diberikan perawatan salep luka bakar.
Singgih (27 tahun), seorang karyawan PT Porto, mengalami kram dan telah diberikan obat pereda nyeri.
Dimas (31 tahun), seorang petugas Damkar, mengalami luka sobek di jari tengah dan telah diberikan plester cepat.
Proses pemadaman kebakaran pabrik sandal di Penjaringan, Jakarta Utara, masih berlangsung hingga pagi hari ini dan telah berlangsung hampir 20 jam. Tim pemadam kebakaran telah mengerahkan 35 unit mobil pemadam kebakaran dan melibatkan 180 personel dalam upaya pemadaman. Pihak berwenang berharap bahwa proses pemadaman dapat segera diselesaikan meskipun masih ada tantangan terkait kobaran api yang kembali muncul selama proses pendinginan.