Jakarta - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang sebelumnya diisukan sebagai bakal calon wakil presiden bersama Ganjar Pranowo, harus menghadapi kekecewaan karena peluang mereka untuk mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024 kini sudah dipastikan sirna.
Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, mengungkapkan bahwa keduanya tidak akan menjadi pendamping Ganjar dalam kontestasi politik mendatang. Seiring dengan hal ini, beberapa nama lain juga menjadi pertimbangan.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Puan Maharani setelah acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) 1445 H/2023 di Pondok Pesantren Al Hamid Cipayung, Jakarta Timur, pada Senin (18/9/2023).
Puan menjelaskan, "Ya kan masih seperti nama-nama yang ada, pak Erick Thohir, pak Sandi Uno (Sandiaga Salahuddin Uno), pak Andika (Andika Perkasa), pak Mahfud (Mahfud MD)," yang masih menjadi opsi untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Puan juga mengungkapkan bahwa awalnya nama AHY sempat muncul dalam bursa calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Namun, setelah Partai Demokrat memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto, nama AHY pun telah dicoret.
"Tadinya memang muncul nama mas AHY, namun karena Partai Demokrat sudah memutuskan untuk pindah atau menentukan dengan mas Prabowo ya tentu saja tidak mungkin," ucap Puan.
Hal serupa juga terjadi pada nama Ridwan Kamil (RK), yang dicoret dari daftar calon pendamping Ganjar Pranowo, karena Partai Golkar telah menyatakan dukungan kepada Koalisi yang mendukung Prabowo Subianto.
"RK merupakan kader Golkar lagi pula saya dengar Munas di Golkar tetap memutuskan bahwa calon presiden dan wakil presidennya adalah mas Airlangga, jadi tidak mungkin satu kader ada di sini tapi gerbongnya ada di tempat lain," jelasnya.
Tentang pengumuman resmi mengenai nama pendamping Ganjar, Puan menyatakan bahwa masih ada tahap koordinasi internal partai, termasuk dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mereka akan menjajaki semua kemungkinan yang muncul sebagai dampak dinamika politik saat ini.
"Ya dengan perubahan dinamika seperti ini tentu saja akan ada perubahan-perubahan lagi nantinya kami akan segera melakukan rapat koordinasi dengan para ketua umum juga dengan ibu Mega terkait dengan perubahan dinamika politik yang sedang terjadi sekarang," tambah Puan.